Wednesday, January 25, 2012

KETIKA PERSATUAN BANGSA MULAI DIPERTANYAKAN



“nanging hana pamintaku uripana sahaning ratu kabeh”
-          Empu tantular, Sutasoma

Bung karno sangat menyukai pewayangan  kakawin sutasoma ini. Bung karno berujar “ saya sangat terkesan dengan ucapan sutasoma”. Lalu bung karno melafalkan kembali ungkapan bahasa jawa seperti yang tertera diatas “nanging hana pamintaku uripana sahaning ratu kabeh” (tetapi permohonanku, hidupkanlah raj-raja itu semua). Itulah ucapan sutasoma kepada raksasa Porusada. Sambil menyerahkan dirinya sebagai santapan Kla, asal seratus raja yang disandranya dilepaskan/dibebaskan oleh raksasa tersebut (Bambang Noorsena, “bhineka tunggal ika dan passing over spritualitas Bung Karno”. 2001)
Apa pelajaran   berharga yang dapat kita ambil dari kutipan diatas. Tanpoa kita sadari berapa besar pelajaran berharga tersebut menghentak kesadaran kita sebagai bangsa. Betapa besar pengorbanan Bung Karno kepada bangsanya yang di ilhami oleh ucapan Sutasoma yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi kesejahteraan bangsanya.  Sebab, ternyata akhirnya jalan yang samalah yang ditempuh oleh bung karno demi menyelamatkan bangsa ini dari perang saudara pasca G 30 S /PKI. Dialah yang mengobarkan dirinya agar Indonesia ini tetap hidup dari generasi ke genarasi.
Kini ungkapan Bhineka Tunggal Ika yang tercantum di lambang negara mengandung makna kebangsaan yang lebih kompleks. Namun makna semua ungkapan ini penting kita kedepankan kembali, justru karena secara khusus dikaitkan dengan religiotas Bung Karno. Kisah sutasoma telah mengilhami Bung Karno untuk lebih menenggelamkan dirinya sendiri demi keutuhan bangsa dan Negara yang sangat dicintainya.
Kita membutuhkan persatuan tanpa mengkotak-kotakan budaya, kita bersatu karena pluralitas tersebut. Sentralisasi kebudayaan seperti masa Orde baru akan mengikis Bhineka tunggal ika itu sendiri, kita tidak perlu menjadi Tunggal Ika (yang mementingkan kepentingan sendiri) tetapi bagaimana kita mencapai sebuah kepntingan Bhineka (Pluralitas). Sentraliasi dimasa lalu telah menenggelamkan bangsa ini, muncul Aceh merdekam, Muncul Riau Merdeka, Papua merdeka, ini disebabkan oleh srentraliasi yang dilakukan pemerintah dimasa lalu khususnya Orde baru. Padahal Aceh menurut sejarawan Antony Reid yang pernah saya baca, adalah masyarakat yang terbuka dan rtamah bagi setiap tamu, aceh jauh sebelum Indonesia merdeka  sudah melakukan kontak perdagangan dengan Arab, Negara Eropa, China, dsb. Oleh karena itu ada yang mengatakan nama Aceh itu berasal dari Arab, China, Eropa dan Hindia (ACEH). Seluruh budaya di indoensia ini ramah kenapa harus disentralisasikan menjadi satu budaya yang menonjol maaf disebut dimasa orde baru adalah Jawa. ini lah penyebab Kebhinekaan kita mulai digerogoti.  Negara  atau nasion yang  menurut Beneddict Anderson didefenisikan sebagai komunitas politik berbayang (an Imagined political community) harus bisa menjamin keharmonisan bangsanya. Karena ini salah satu modal penggerak bangsa itu sendiri. Sehingga kita bisa menjadi:
“Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa”
(walaupun berbeda, sesungguhnya kita satu, tiada satu kewajiban pun untuk mendua)
Bagaimana, apakah anda siap untuk bersedia tenggelam demi keutuhan bangsa seperti bung karno. Berkata dengan data, bertindak dengan rencana, selamat datang persatuan.

                                    Fahrezi, S.IP (Mahasiswa S2 Politik dan pemerintahan Pascasarjana UGM)
Yogyakarta, 25 Januari 2012

Wednesday, January 18, 2012

G 30 S/ PKI, Misteri Tiada Akhir





Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan G 30 S PKI, sebuah isu yang diciptakan dengan memanfaatkan momentum Gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memang cukup dominan saat itu, begitu seram kedengarannya karena secara politis gerakan ini diciptakan memang untuk menakuti masyarakat agar menganggap PKI itu berbahaya dan musuh masyarakat, juga doktrinnya Partai Komunis Indonesia (PKI) itu Partai terlarang, sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang tidak berdosapun terfitnah sebagai penganut Partai terlarang tersebut.

Doktrin ini dihembuskan sampai Rezim Orde Baru berkuasa, siapapun yang tidak termasuk dalam Gerbong Orde Baru maka kalau salah faham akan di Cap sebagai anggota organisasi terlarang, ini bagian dari trik politik untuk memperkuat kekuasaan, kalaulah dikatakan Fitnah itu Dosa maka betapa banyak dosa orang-orang Rezim Orde Baru tersebut, karena begitu banyak rakyat yang tidak berdosa menjadi korban fitnah sebagai PKI. Untuk kepentingan Politik hal seperti itu dianggap sesuatu yang biasa, yang penting tujuan yang diinginkan tercapai.

Momentum Gerakan 30 September ini pula merupakan sebuah gerakan penumpasan PKI, jika ada yang ditumpas habis maka tentunya ada yang menjadi Pahlawan Penumpasnya, gerakan ini merupakan gerkan politik yang sangat terencana secara sistematis, namun sejarah tidak bisa mencatat sebagaimana mestinya, bagi penguasa sejarah bisa diciptakan sesuai dengan kehendaknya, banyak sejarah yang diajarkan tidak mengikuti kebenarannya, karena semua yang ada dikuasai penguasa, bertentangan dengan penguasa maka akan di cap anggota PKI, hal inilah yang membuat rakyat tak lagi berani buka suara.

Namun uraian diatas hanyalah sebagian cukilan kecil dari penelitian, riset dan kajian yang telah banyak dilakukan untuk mengurai skenario peristiwa 30 September1965. Beberapa hasil dan teori bahkan telah diuraikan dalam buku-buku dapat dibagi dalam 6 teori yaitu :

1. Skenario yang disetujui oleh pemerintah orde baru bahwa pelaku utama G 30 S adalah PKI dan Biro Khusus, dengan memperalat unsur ABRI untuk merebut kekuasaan dan menciptakan masyarakat komunis di Indonesia.
2. Skenario kedua yakni G 30 S merupakan persoalan internal AD, yang merupakan kudeta yang dirancang mantan presiden, Soeharto
3. Sedangkan untuk skenario ketiga bahwa CIA-lah yang bertanggungjawab dengan menggunakan koneksi di kalangan AD bertujuan menggulingkan Soekarno dan mencegah Indonesia menjadi basis komunisme
4. Keempat, merupakan skenario yang dibuat oleh Inggris dan Amerika bertujuan menggulingkan Soekarno
5. Merupakan skenario yang paling kontroversial dengan menempatkan Soekarno sebagai dalang dari G 30 S untuk melenyapkan pemimpin oposisi dari kalangan AD
6. Teori chaos, gabungan dari nekolim, pemimpin PKI yang keblinger dan oknum ABRI yang tidak benar

Teori atau skenario apapun yang dijalankan saat itu oleh pihak-pihak yang masih dianggap misterius, dikarenakan belum adanya kesepakatan untuk menunjuk satu pihak yang bertanggungjawab dalam peristiwa 1965, peristiwa tersebut telah menorehkan luka yang sangat dalam bagi sebagian besar warga Indonesia. Sekitar 500.000 jiwa telah menjadi korban, tewas dibunuh hanya karena diduga menjadi kader, simpatisan atau anggota PKI. Tragedi ini juga telah mengakibatkan penderitaan bagi 700.000 orang rakyat Indonesia termasuk keluarganya.

Pada catatan sejarah yang ada, banyak para Jenderal yang mati karena kekejaman PKI, seperti itulah sejarah yang tertulis, tapi seperti apakah kebenaran sejarah sesungguhnya ? Hal inilah yang sangat susah untuk diungkap tapi sejarah tetaplah sesuatu realita yang cepat atau lambat akan tetap terungkap.

Thursday, January 12, 2012

Drs. Rusdi Lubis, M.Si Birokrat Yang Santun (Catatan Pemikiran dan Kepribadian Seorang Pamong Senior)

Oleh : Fahrezi, S.IP *


Drs.Rusdi Lubis, M.Si lahir di ujung gading Kab. Pasaman Barat. Saya mengenal nama bapak rusdi lubis pertama kali pada tahun 2004 akhir. Ketika itu saya masih duduk dikelas 1 SMA N 1 Pasaman. Ketika itu saya melihat spanduk-spanduk kampanye Drs. Rusdi Lubis, M.Si yang maju sebagai calon wakil gubernur Sumatera Barat berpasangan dengan Leonardy Hermainy dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan dilaksanakan pada tahun 2005. Pada tahun tersebut Pasaman menjadi mayoritas calon Wakil Gubernur, sebut saja Drs. Rusdi lubis (ujung gading) yang menjadi pasangan dengan Leonardy hermainy, Dasman Lanin (sukamenanti) yang berpasangan dengan Jeffrie geovanie, dan Prof. Marlis Rahman (cubadak/ duo koto) yang berpasangan dengan Gamawan Fauzi yang menjadi pemenang pada tahun 2005 tersebut.
Secara langsung saya mengenal Drs. Rusdi Lubis, M.Si pada saat beliau menjadi Dosen Studi Kepemimpinan dan Politik, dari sanalah saya mengenal lebih dalam tentang sosok Drs. Rusdi Lubis, M.Si dan terus berlanjut sampai saya terakhir menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Pasaman Barat (IMAPASBAR) Kota Padang,dan akan terus berlanjut untuk hari esok. Sebagai seorang dosen beliau cukup humoris dalam menjelaskan pelajarannya itu yang membuat kami betah belajar dengan beliau. Dalam kariernya sebagai seorang abdi negara bapak Drs. Rusdi Lubis terakhir sebagai seorang pamong senior menjadi Sekretaris Daerah Prov. Sumatera Barat, dengan pangkat Eselon I, beliau bilang kalau dalam PNS itu Eselon I sudah pangkatnya Jenderal karena tidak ada yang diatas itu lagi. Walaupun setelah pensiun beliau masih dipercaya sebagai ketua KOPPRI Sumatera Barat.
Beliau adalah sosok pemimpin yang bisa mengarahkan staffnya dengan baik sehinggi penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan apa yang direncanakan, ini diakui oleh banyak kalangan tokoh-tokoh. Pak rusdi juga seorang pemimpin yang menganut pemahaman mengenai kepemimpinan politik itu juga dibatasi oleh umur. “biarkanlah yang muda-muda untuk maju, umur produktif itu adalah 30-60 tahun, saya sekarang sudah 65 tahun. Kami yang tua-tua ini tugasnya adalah mengajarkan dan mengarahkan yang muda-muda ini lagi, atau yang tua-tua ini banyak-banyak lah kesurau lagi”.
Sebagai seorang birokrat saya menyebutnya “Birokrat Intelektual”. Pak rusdi adalah lulusan terbaik di Institut Pemerintahan Dlam Negeri (kalau waktu itu saya tidak tahu namanya apa, apakah IPDN atau IIP), beliau menjadi lulusan terbaik 1 di jurusan Manajemen Pemerintahan.  Untuk Kampus sendiri, pak rusdi menduduki lulusan terbaik ke-3. Lulusan terbaik pertamanya adalah Prof. Riyas Rasyd. Kita semua tentu tahu siapa itu prof. Rias Rasyd, dialah penggagas dan perancang otonomi deerah di  Indonesia ini. Beliau juga mantan menteri untuk bidang tersebut. Prof. Riyas Rasyd juga menjadi ketua partai PDK tetapi dia lebih menyebutnya Presiden PDK.
Yang saya kagumi dari sosok Drs. Rusdi Lubis, M.Si adalah beliau selalu melakukan segala sesuatu itu dengan baik-baik. Jangan sampai menyimpang dari koridor-koridor (garis) kebenaran. Pernah saya berpikir, kalau seperti pak rusdi ini semua pemimpin di indonesia pasti tidak akan ada yang namanya korupsi dan penyelewengan kekuasaan. Tidak akan pernah ada Nazaruddin, tidak akan pernah ada istilah Apel Malang dan Boss Besar. Beliau pernah berkata kepada saya “kita mengerjakan apa yang menjadi hak kita dan jangan pernah ambil apa yang menjadi hak orang lain, saya pantang sekali itu karena petuah orang tua saya demikian jangan pernah untuk melakukananya, membayar-bayar orang, atau menerima yang tidak bukan hak kita”. Pak rusdi berlatar belakang terlahir dari keluarga yang Agamais. Pernah pak rusdi berujar, dulu itu saya sekolah, disekolah agama / tsanawiyah, karena sesuatu dan lain hal tsanawiyahnya tutu. Lalu orangtuanya nanya kenapa tidak pergi sekolah, beliau jawab sekolahnya di tutup. Lalu beliau dipindahkan ke Sekolah Menengah Pertama negeri, pak rusdi bilang sama kami, kalau saja Tsanawiyahnya tidak tutup mungkin saat ini saya sudah jadi ustadz dan tidak akan mungkin menjadi Setda Sumbar. Secara spontan anak-anak dikelas saya ketaw mendengar ucapan pak rusdi itu.
Saya melihat cara pak rusdi berkata dan memberikan araan seperti yusuf kalla, mungkin tinggi dan wajah beliau juga hampir-hampir mirip makanya pribadinya juga sama. Secara spontan kata-kata beliau tegas tetapi mudah untuk kita mengerti, itulah sisi lain dari orang tua kita ini.
Dilain kesempatan saya menyebutnya Bung Hatta dari Tanah Mandahiling. Ini terlihat dari sifat rendah hati dan kesehajaan beliau tidak pernah mengambil keuntungan dari wewenang yang pernah didapatinya. “saya kalau ingin kaya bisa saja dengan mudah, apalagi waktu saya menjadi setda Sumatera Barat, semua proyek saya yang pegang, tetapi itu semua bertentangan dengan hati nurani saya kata beliau.” Salah satu kekalahan beliau dalam setiap pilkada termasuk Kab. Pasaman adalah karena beliau tidak memliki uang lebih besar daripada kontestan lain yang membagi-bagikan uang, dan pak rusdi paling pantang untuk politik uang karena itu berlawanan dengan ajaran orang tua saya dan agama kita srta lagi pula saya memang tak punya duit katanya sambil tertawa.. Andai semua orang tahu sifat pak rusdi ini tentu terpilihlah pemimpin yang tidak akan mengambalikan modal kampanye nya. Dengan dasar itulah saya membandingkannya dengan sosok bung Hatta. Kesehajaan beliau ini yang harusnya menjadi teladan bagi generasi muda untuk membangun negeri ini. Padahal kalau untuk diketahui sebelum menjadi Sekretaris Daerah Prov. Sumatera Barat beliau juga pernah menjadi orang nomor satu, di dua dari tiga Luhak Ornag Minangkabau. Minangkabau mempunyai tiga luhak; luhak tanah datar, luhak lima puluh kota, dan luhak agam. Pak rusdi pun pernah menjadi orang pentig di dua luhak minangkabu ini yakni, Plt. Walikota Payakumbuh dan Plt. Walikota Bukittinggi. Disamping itu masih banyak jabatan lainnya seperti pernah menjadi Setda Di Kab. Solok dan daerah-daerah lainnya.
Pernah suatu ketika beliau melakukan kunjungan kerja di daerah Kab. Pesisir Selatan mengenai sebuah pembangunan disana. Dalam kunjungan pembangunan tersebut ada 3 KK yang masih tidak mau menerima ganti rugi dan menolak tanahnya diberikan untuk pembangunan jalan tersebut. Padahal semua penduduk yang lain mau untuk menerima ganti rugi. Lalu pak rusdi dan rombongan melapor kepada walinagari setempat. Walinagari setempat memanggil ketiga orang ini. Dihadapan walinagari ketiga orang ini masih bersikukuh untuk tidak memberikan tanahnya yang akan diganti rugi. Macam-macamlah kata-kata ketiga orang ini kepada walinagarinya. Lalu setelah didengar penjelasan ketiga orang tersebut, walinagarinya dengan singkat berkata. “sudah selesai apa yang kalian ingin katakan, Jangan sampai yang ada diatas kepala saya ini Bicara” (yang diatas kepala itu maksudnya, yang ada terpampang didinding belakangnya). Pembaca tahu apa yang ada diatas kepala Walinagari tersebut?? Ya!! Yang ada diatas tersebut adalah “EKOR PARI”. Coba bayangkan seandainya ekor pari itu dicambukan kepada kita, akhirnya ketiga orang ini mendengar yang demikian “baik pak wali, kami siap untuk ganti rugi”. 
Kami yang mendengarkan cerita pak rusdi ketawa, bayangkan saja ganasnya ekor pari itu. Artinya apa, beliau mengajarkan kepada kita untuk tegas dalam memperjuangkan orang banyak. Lihat ketiga orang itu mereka bersikukuh, padahal orang banyak telah menyetujui pembangunan tersebut.
Senada dengan apa yang dikatakan oleh Mantan Plt. Bupati Pasaman Barat, Drs. Zambri kepada penulis, mengatakan pak rusdi itu lebih minang daripada orang minang sendiri, dan saya yakin itu. Pak rusdi adalah perancang dan aktor perubahan nagari menjadi desa dan mengembalikan desa menjadi nagari. Nagari yang kita rasakan di Prov. Sumatera Barat saat ini adalah buah pemikiran Drs. Rusdi Lubis, jadi penulis berani menyebutnya lebih minang daripada orang minang sendiri. Mengenai budaya adat minangkabau, orang minang ini egaliter dan demokrasi sekali, semua orang diberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Pernah suatau ketika beliau melakukan kunjungan ke Kab. Solok, pada saat jamuan makan ada satu orang yang tidak mendapatkan gobokan/tempat cuci tangan untuk makan tersebut. Ini menjadi perdebatan yang sengit kata beliau, lebih dari satu jam untuk perdebatan tempat cuci tangan ini. Begitulah orang minangkabau setiap orang berhak untuk berpendapat walaupun lama untuk makannya.saya menyebutnya musyawarah untuk sebuah gobokan. Hehe.
Sebagai orang yang berhasil diluar kampung halaman tentu masih ada yang mengganjal dihati,,yaa!! Benar sekali, kampung halaman tanah kelahiran yang akan diperjuangkan. Bapak Drs. Rusdi Lubis, M.Si adalah “The Founding Father Pasaman Barat”, menjadi salah satu tokoh penentu pemekaran Pasaman Barat. Kalau saya sebut bagaimana kisah pemekaran, nanti akan ada orang yang marah, yakni orang-orang yang kontra pemekaran. Terutama yang menentang pemekaran dan malah membalikan fakta bahwa dialah yang ikut pemekaran demi mendapatkan kekuasaan di Kab. Pasaman Barat. Kita kembali kepada persoalan initinya, terlepas dari itu, peran yang dilakukan oleh Bapak Drs. Rusdi Lubis, M.Si yang waktu itu menjabat Asisten I Gubernur lalu menjadi Setda Prov. Sumatera Barat, macam-macam tudinagn yang dilontarkan kepada beliau. Saya melihatnya sebagai seorang Soekarno “Penyambung Lidah Rakyat” Karena dialah salah satu Proklamator Kab. Pasaman Barat, tetapi dia mengatakan bukan pekerjaan beliau sendiri semua ini kerja dari tokoh-tokoh yang tregabung dalam Komite Pemekaran, salah satunya Bapak Chudri Nawawi sebagai ketua komite. Itulah makanya disebut “Tuah Basamo” (tuah bersama) bukan tuah sendiri-sendiri. Penekanan Drs. Zambri sebagai Plt. Bupati juga dari kerja keras Drs. Rusdi Lubis, M.Si, “saya berterima kasih sekali kepada Edi Busti (mantan Kabag Humas Pemda Pasaman Barat, yang waktu itu menjadi bawahan pak rusdi dikantor gubenur, persis jabatannya saya lupa). Dia yang sering ngetik kalau masalah pemekaran, saya yang minta gubernur teken, suruh Edi Busti kawal surat itu kejakarta jangan sampai dihilangkan oleh orang-orang yang kontra pemekaran”. Walaupun Edi Busti itu orang Agam tetapi perjuangannya untuk membantu pemekaran bukan main kata beliau.
Lalu apa yang pak Rusdi dapatkan dari pemekaran?? Beliau tidak meminta imbalan apa-apa, itulah dia pemimpin tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan apa-apa, beliau Cuma menginginkan masyarakat Pasaman Barat itu bisa lebih makmur dengan kekayaan alam yang dimilikinya, serta masyarakatnya yang heterogenitas bisa hidup rukun dan harmonis. Lalu ada yang bilang pak rusdi mau jadi Bupati di Pasaman Barat?? Makanya dia gigih untuk memekarkan Pasaman Barat, ini sering digemborkan oleh kelompok yang kontra pemekaran. Pak rusdi dengan tegas mengatakan beliau tidak ada niat sedikitpun menjadi Bupati di Pasaman Barat dan itu terbukti sampai sekarang. Akan tetapi, ada kejadian lelucon kenapa pak rusdi tidak ada niat untuk menjadi buapati Pasaman Barat. Tetapi penulis tidak bisa katakan disini  tanpa seizin pak rusdi, karena katanya baru kesaya/ penulis beliau ngomong seperti itu. Kalau ada izin dari pak rusdi saya akan ceritakan lelucon yang penuh arti itu.
Pak rusdi adalah kepala keluarga yang harmonis.  Beliau tidak pernah mengatakan kepada anaknya kamu harus menjadi ini atau itu. Sebut saja misalnya karena pak rusdi adalah mantan pemimpin, anaknya harus menjadi Kepala Daerah atau elit-elit lainnya. Tidak ernah sedikitpun beliau memaksa. “anak saya itu ada yang membuka jasa sewa pelaminan, kenapa saya tidak masukan dia PNS saja, padahal kan saya Setda”. Begitulah pak rusdi memberikan kepada anaknya apa yang menjadi keinginan mereka. “saya kalau tidak mau merepotkan anak dan menantu, saya dan ibuk sering kejakarta, malah anak saya tidak tahu saya kejakarta. Pas sampai dirumahnya saja anak saya terkejut”. Begitulah seorang pribadi Pak rusdi.
Sebagai seorang kakek, beliau adalah seorang kakek yang penyayang. “cucu-cucu saya itu senang ke mall-mall itu tidak pakai kendaraan pribadi. “naik ojek aja kek, atau ada juga naik  angkot aja kek”, sampai di mall temani cucunya main-main.”
Tulisan diatas adalah pemikiran dan kepribadian dari Drs. Rusdi Lubis, M.Si yang saya coba tuangkan dalam tulisan ini berdasarkan selama saya mengenal beliau. Semoga kepribadian beliau menjadi teladan bagi para generasi penerus bangsa, khususnya Prov. Sumatera Barat dan spesifiknya kampung kami Kab. Pasaman Barat.

        Fahrezi, S.IP *(Mahasiswa Pascasarjana Politik dan Pemerintahan UGM, Yogyakarta 12 Januari 2012)

Wednesday, January 4, 2012

Madrid Menunjukkan Mental Juara


Tertinggal dua gol lebih dahulu di babak pertama, Real Madrid akhirnya mampu mengalahkan Malaga 3-2 pertandingan pertama babak 16 besar Copa del Rey di Santiago Bernabeu, Rabu (4/1) dinihari WIB.

Los Blancos tampil impresif di babak kedua. Sami Khedira, Gonzalo Higuain, dan Karim Benzema menyelamatkan muka El Real di depan publik sendiri.

Kedua tim tampil menyerang sejak awal babak pertama. Saat pertandingan baru memasuki menit kesepuluh, Malaga membuat publik tuan rumah terkejut. Santi Cazorla mengirimkan umpan dari sisi kiri pertahanan Madrid dan sudah ada Sergio Sánchez yang siap menjebol gawang Iker Casillas.

Pada menit ke-29, publik Bernabeu kembali dibuat kaget dengan gol kedua Malaga yang dicetak Martín Demichelis. Lagi-Lagi Cazorla yang mengirimkan umpan melalui posisi yang sama, tendangan sudut.

Tertinggal dua gol membuat pasukan Jose Mourinho harus meningkat serangan di babak kedua. Kaka, Arbeloa, dan Jose Callejon ditarik keluar. Sementara Benzema, Khedira, dan Mesut Ozil dimasukkan untuk meningkatkan pola serangan.


  Strategi Madrid ini berbuah hasil manis. Tepatnya pada menit ke-69, Khedira melakukan sebuah pergerakan di area pertahanan Malaga dan menceploskan bola ke jala Willy Caballero. Ini merupakan gol kedua pemain asal Jerman itu selama mengenakan seragam Madrid.

Madrid hanya butuh dua menit untuk bisa menyamakan kedudukan. Higuain berhasil memanfaatkan kesalahan Sanchez yang berniat mengembalikan bola kepada Caballero, namun berhasil disambar sang striker asal Argentina itu.

Pada menit ke-78, Benzema tampil sebagai penentu kemenangan setelah dirinya mampu memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Cristiano Ronaldo.

Ronaldo sendiri sempat memperbesar keunggulan untuk tuan rumah, namun golnya melalui sebuah penampilan atraktik dengan membalikkan badan dianulir wasit karena sudah terperangkap dalam posisi off-side.

Kemenangan ini memberikan keuntungan untuk Madrid saat leg kedua digelar di La Rosaleda pada 10 Januari mendatang.

Sunday, January 1, 2012

PRESIDEN YANG TIDAK MAU DIGAJI...aDAKAH PresDeMu SepERTI inI IndONESIA???


FERNANDO LUGO MENDEZ bukan konglomerat atau politisi bergelimang uang. Mantan uskup ini hanya pekerja sosial yang kere. Tapi sungguh tak disangka, penganut sosialisme yang mendalami ajaran Pancasila ini malah menolak mendapat gaji selaku Presiden Paraguay, yang diumumkannya pada malam sebelum pelantikannya, Jumat, 16 Agustus lalu. Keputusan Lugo ini adalah keajaiban terbesar di dunia politik, sepanjang sejarah demokrasi di jagat raya ini.
Sendirian dia melawan arus besar yang berlaku di semua negara, termasuk di AS, di mana jabatan presiden memberikan privilese serta kesempatan memperkaya diri dan kelompok. Keputusan Lugo yang mencengangkan itu disambut gembira oleh ribuan pendukungnya. Namun, Presiden Ekuador Rafael Correa mengingatkan dengan cemas,”Begitu Lugo mulai mengubah berbagai hal, serangan akan dimulai.” Serangan dimaksud bakal berasal dari kalangan kapitalis, termasuk kekuatan politik yang berkiblat ke AS. Bukanlah kebetulan jika semua pemimpin sosialis Amerika Latin hadir dalam acara pelantikan Fernando Lugo, yang berlangsung sederhana di ibukota Asuncion.. Mereka dipersatukan oleh semangat anti-Amerika Serikat, atau setidak-tidaknya berani melawan dan mengatakan TIDAK terhadap negara adi kuasa itu.
Sebaliknya negara-negara yang dipimpin para politisi konservatif yang pro Amerika, yaitu Meksiko, Kolumbia, Peru, hanya mengirim utusan. Para presiden beraliran sosialis yang hadir dalam pelantikan “presiden kaum miskin” itu antara lain Hugo Chavez dari Venezuela, Luiz Inacio Lula da Silva (Brasil), Cristina Kirchner (Argentina), Michelle Bachelet (Cili), Evo Morales (Bolivia), dan Rafael Correa (Ekuador). Kehadiran mereka membuat acara pelantikan tersebut menjadi semacam perayaan kebangkitan sosialisme gaya baru di bumi Amerika Latin. Fernando Lugo, 56 tahun, memenangkan pemilu presiden Paraguay pada April lalu. Sebelumnya dia bekerja sebagai uskup Katolik di wilayah-wilayah miskin negara yang bertetangga dengan Brasil, Argentina, dan Bolivia itu. Dia mendapat izin cuti sementara dari Vatikan, memenangkan pemilu, dan menjadi uskup pertama di dunia yang berhasil memenangkan pemilihan presiden.
Gaji presiden Paraguay lebih kecil dibanding gaji anggota DPR-RI TAHUKAH Anda berapa gaji seorang presiden di Paraguay ? Menurut kantor berita Associated Press, gaji presiden Paraguay adalah sebesar 4.000 dolar AS atau sekitar Rp.37 juta per bulan. Sangat kecil dibandingkan gaji anggota DPR-RI, yaitu sebesar Rp.49 juta per bulan. Dan makin kecil lagi dibandingkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar Rp.150 juta per bulan.Dengan menolak mendapat gaji, pengagum pemikiran Bung Karno ini akan benar-benar menjadi relawan di tampuk kekuasaan Paraguay. Lugo akan menjadi satu-satunya pimpinan negara di dunia yang murni volunteer alias bekerja tanpa mendapat upah. Luar biasa! Memang, dia naik ke puncak kekuasaan di negara itu, berkat dukungan kaum miskin, terutama para petani tanpa tanah dan serikat buruh. Mungkin keputusannya itu adalah wujud solidaritas paling nyata kepada kalangan miskin, yang mencapai 35,6 persen dari total populasi.
Tindakan mulia Fernando Lugo ini cocok betul dengan semboyan kampanye Sutrisno Bachir : karena hidup adalah perbuatan. Sekarang giliran Sutrisno dan para pemimpin Indonesia lainnya untuk mencontoh tindakan nyata Lugo : karena hidup adalah perbuatan nyata ! Hidup adalah melayani… Petani tak memiliki tanah PARAGUAY adalah negara paling miskin di kawasan Amerika Latin. Pendapatan utama negara ini bersumber dari produk-produk pertanian, terutama kedelai dan produk turunannya yang menyumbang lebih dari setengah hasil ekspornya, yang pada tahun 2007 tercatat 2.390 juta dolar AS.Tingkat pertumbuhan ekonominya sebenarnya cukup bagus, yaitu 6,4 persen per tahun. Dengan jumlah penduduk “hanya” 6,5 juta jiwa, negara dengan luas wilayah 406.762 km persegi ini seharusnya bisa memakmurkan rakyatnya. Namun karena negara salah urus; sempat dikuasai oleh kediktatoran selama 39 tahun, korupsi dan nepotisme merajalela, dan lebih dari sepertiga penduduknya adalah petani tanpa tanah; maka label negara termiskin di kawasan itu terpaksa disandangnya.
Cobaan di hari pertama berkuasa : obat dan BBM menghilang dari pasar KEMENANGAN Lugo yang mengejutkan telah mengakhiri dominasi Partai Colorado selama 61 tahun di negeri yang cantik itu. Tapi bukan tidak mungkin, “Golkar”-nya Paraguay itu akan kembali berkuasa, jika pemerintahan koalisi yang dipimpin Lugo gagal meredam anarkisme yang timbul akibat euforia di kalangan petani miskin. Segera setelah memastikan Lugo menang dalam pemilu, para petani tanpa tanah langsung menyerobot tanah-tanah pertanian yang dikuasai perusahaan-perusahaan besar. Pada saat yang sama pememerintahan Lugo yang baru berusia sehari sudah langsung digoyang oleh para kapitalis, dengan cara menimbun BBM yang mengakibatkan barang vital itu menghilang dari pasar. Obat-obatan juga raib dari rak-rak apotik. Ini bisa menimbulkan krisis.

SELAMAT TAHUN BARU 2012


FAHREZI "BERBAKTI UNTUK NEGERI" MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 2012..